Negara Dengan Pemerintahan Terbaik di Dunia

Negara Dengan Pemerintahan Terbaik di Dunia

Negara Dengan Pemerintahan Terbaik di Dunia – Meminimalkan korupsi atau memperluas akses pendidikan dan kesehatan, pemerintahan disetiap negara mengambil kebijakan berbeda untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Untuk mengukur efektivitas beragam kebijakan itu, beragam lembaga mengkompilasi statistik yang terbuka untuk publik dan mengurutkan negara berdasarkan perfoma mereka dalam beberapa sektor.

Indikator itu muncul, antara lain dalam indeks penegakan hukum World Justice Project serta indeks pemerintahan dan indeks kemajuan masyarakat yang digelar oleh Bank Dunia. Di satu sisi, setiap indeks memiliki presisi yang berbeda, namun arketipenya memunculkan tiga hal, yaitu negara yang sama konsisten berada di puncak daftar mengambil kebijakan sosial progresif, peraih tingkat kepercayaan tertinggi serta pemilik aturan hukum paling efektif. http://www.shortqtsyndrome.org/

Bagaimanapun, kebijakan yang baik adalah yang dapat mempengaruhi masyarakat. Maka kita akan membicarakan orang-orang yang tinggal di negara ini, untuk menemukan faktor yang paling berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. www.americannamedaycalendar.com

1. Denmark

Negara Dengan Pemerintahan Terbaik di Dunia

Ketika negara-negara Nordik berada di papan atas beragam indeks, Denmark mengambil jarak dengan para tetangganya dan jauh meninggalkan negara di kawasan lainnya dengan nilai sempurna pada aspek kebutuhan dasar penduduk tahun 2017 dalam indeks kesejahteraan sosial. Aspek itu memuat antara lain pemenuhan nutrisi dan kesehatan warga negara serta pemberian akses pendidikan dan komunikasi. Layanan tersebut tidak hanya untuk penduduk asli yang lahir di Denmark.

“Sistem jaminan kesehatan dan sosial dikembangkan secara tepat dan dapat diakses semua orang yang tinggal di Denmark,” kata Anne Steinbach, warga Jerman yang bekerja sebagai editor utama di Travel Archive, di Aarhus, kota terbesar kedua Denmark.

“Dan sebagai pelajar anda bisa mendapatkan bantuan finansial dan kursus bahasa gratis,” tambah Steinbach. Jaminan sosial di Denmark dijalankan berdasarkan prinsip kepercayaan, bukan dokumen kependudukan.

“Saat warga Denmark sakit, mereka tidak dapat mengikuti aktivitas kampus atau bekerja. Sangat mudah menginformasikan kondisi itu pada pemberi kerja. Sedangkan di Jerman, pelajar dan karyawan harus izin sakit dengan dasar surat dokter,” kata Steinbach.

“Dua negara itu mempunyai jenjang birokrasi untuk pengambilan kebijakan dan pemerintahan. Namun di Jerman semuanya berbasis dokumen, berjenjang dan tersertifikasi, sementara Denmark memperlakukan warganya seperti teman hampir dalam setiap situasi,” tuturnya.

Meski biaya hidup dan pajak di Denmark lebih tinggi dibandingkan negara Eropa lainnya, keuntungan yang diraih penduduk sebenarnya terhitung lebih banyak. Steinbach berkata, penduduk negara itu tidak resisten terhadap pengenaan pajak yang lebih tinggi.

“Setiap orang Denmark mengutamakan hygge,” ujar Steinbach, merujuk pada istilah yang secara sederhana diartikan sebagai kenyamanan bersama.

“Menonton film dan menyantap makan malam, mengundang temen-teman sesama warga Denmark merupakan cara yang sempurna untuk berakulturasi dengan budaya lokal.

“Orang Denmark senang berbincang, bergaul dan nongkrong sambil menikmati cahaya lilin, makanan lezat dan terlibat percakapan yang menarik,” ucap Steinbach.

2. Selandia Baru

Australia dan Selandia Baru berselisih tipis di berbagai indeks, namun negara Kiwi secara umum unggul tipis dari segi stabilitas politik, hak asasi, dan ancaman terorisme yang rendah. “Selandia Baru merupakan negara pertama di dunia yang memberikan hak pilih kepada perempuan,” kata Zoe Helene, pendiri Cosmic Sister. Helene pernah tinggal di negara itu selama 10 tahun dan kini rutin mengunjungi orangtuanya yang menetap di Selandia Baru sebagai penduduk tetap.

“Sekelompok orang membawa petisi yang ditulis di atas kertas, dari ujung Selandia Baru ke ujung wilayah lainnya, mengumpulkan tanda tangan sampai petisi pemberian hak pilih itu menjadi gulungan raksasa. “Gulungan itu kini bisa dilihat di museum dan menurut saya gulungan itu seharusnya menjadi obyek turisme, seperti Patung Liberty (di Amerika Serikat),” ujar Helene.

Selandia Baru juga mempunyai kebijakan yang mengagumkan untuk orangtua tunggal, anak-anak, pelajar, dan manusia berusia lanjut.

“Tahukah Anda ungkapan ‘Anda dapat menilai peradaban masyarakat dari cara mereka memperlakukan manula?

“Ketika warga Selandia Baru menjadi manula dengan usia 65 tahun, mereka secara otomatis menerima tunjangan dengan nominal yang relatif banyak dari pemerintah.

“Hak itu akan mereka dapatkan, tidak peduli siapa mereka, berapa banyak gaji yang mereka dapatkan, dan wariskan serta kapan mereka mulai tinggal di Selandia Baru,” ujar Helene.

3. Kanada

Amerika Serikat dan Kanada menempati peringkat tinggi hampir di seluruh indeks. Namun Kanada meraup skor lebih tinggi dalam stabilitas politik dan ancaman terorisme yang rendah. Faktanya, Kanada berselisih tipis dengan mayoritas negara Skandinavia yang mendapatkan skor sempurna, termasuk akses terhadap gizi dan jaminan kesehatan serta pendidikan dan hak asasi.

“Kanada lebih progresif soal nilai-nilai tersebut dibandingkan tetangga kami di selatan AS. Contohnya, sangat jarang penentangan terhadap hak perempuan untuk memilih atau penghapusan hak-hak kelompok LGBTQ menjadi topik perdebatan serius di Kanada,” ujar Alia Bickson, pemandu wisata di Intrepid Travel yang tinggal di Kanada. Ia memiliki kewarganegaraan ganda, Kanada dan AS. “Tentu setiap penduduk Kanada memiliki perbedaan pandangan, namun masyarakat secara keseluruhan mendukung kebijakan yang bersimpatik pada kelompok minoritas dan perbedaan pilihan hidup,” kata Bickson

Kesalahan yang terkadang dilakukan pendatang baru adalah menganggap remeh kesopanan dan perhatian yang diberikan masyarakat Kanada. “Penduduk lokal memiliki penilaian yang tajam soal kejujuran dan mengukur sikap pendatang dengan jernih,” tutur Bickson.

4. Jepang

Negara Dengan Pemerintahan Terbaik di Dunia

Negara kepulauan ini bukan hanya meraih peringkat tertinggi di Asia dalam daftar yang dibuat Bank Dunia soal efektivitas pemerintah, supremasi hukum, dan stabilitas politik, tapi juga dalam indeks progres sosial yang mengukur layanan pendidikan dasar, air bersih dan sanitasi, serta akses terhadap gizi, nutrisi, dan jaminan kesehatan.

“Efek dari kebijakan pemerintah kerap terbukti pada kebersihan, efektivitas, dan kegunaan fasilitas publik yang dibiayai uang pajak,” kata Adam Goulston, warga asli AS yang bekerja sebagai penulis kumpulan hubungan lintas budaya dan menetap di Fukuoka.

“Ini dapat dikaitkan dengan sifat dasar orang Jepang dalam menghargai kepunyaan bersama dan menjunjung erat penampilan ruang publik.

“Bagaimanapun, keadaan ini bergantung pada kebijakan yang terkadang sangat liberal, terutama jika dibandingkan dengan negara saya, AS,” tutur Goulston.

Jaminan kesehatan di Jepang bersifat umum, meskipun mahal karena didasarkan pada rata-rata penghasilan dan pengeluaran penduduk. Namun warga Jepang dapat pergi ke dokter manapun. kapanpun, dan ongkos pengobatan itu ditanggung negara. Walaupun usia harapan hidup dan penurunan populasi di Jepang bergantung pada kemampuan program jaminan sosial membiayai masyarakat dalam jangka panjang, tapi Goulston menyebut secara umum sistem yang dibuat pemerintah telah berjalan.

Goulston berkata, Jepang mempunyai sejumlah dokter penyakit kanker terbaik di dunia. Sistem pendidikan merupakan salah satu kelebihan Jepang. Pendidikan dasar dan menengah bersifat wajib. Sejumlah sekolah di Jepang meraih peringkat tinggi di tingkat global. Meski sekolah di Jepang dikelola secara tepat dan sistematis–yang menurut Goulston dapat memunculkan standarisasi berlebihan, pemerintah Jepang mementingkan nustrisi sebagai kunci penting proses belajar-mengajar. Berbagai sekolah di Jepang mempersiapkan makan siang untuk siswa menggunakan bahan panganan lokal dan melengkapinya dengan pelajaran tentang sejarah dan gaya hidup makan sehat.

Share